Jumat, 10 Agustus 2012

(The Past) Writer

Selamat siang menjelang soreee!!

Klo ingat masa-masa smp - sma, adalah masa-masaku menjadi seorang penulisa amatiran. Yang ditulis sih puisi sama cerpen2 gitu, tapi ada novel juga tapi cuma satu kali, trus nggak selesai.

Pertama-tama, mari kita bahas tentang cerpen.

Cerpenku yang pertama, ku tulis pas kelas2 SMP. Ceritanya tentang 4 orang sekawan, dua cewek dua cowok. Mereka sudah lama berteman, aku lupa nama mereka masing, yang ku ingat salah satu dari mereka namanya Rivcy. Salah satu cowok dan salah satu cewek dari empat orang itu, kerjaannya beranteeeemmm aja, adaaaa aja yang bisa dijadiin bahan berantem. Dan 2 orang lagi, jadi penengah tiap mereka berantem. Tapi pada akhirnya, dua orang yg sering berantem itu baikan, aku lupa deh kenapa. Haha!! Maklum, udah lama banget, cerpen ini aku tulis di selembar kertas buku tulis, dan udah nggak ada sekarang.

Cerpenku yang kedua tentang seorang cewek yang sempat sakit hati gara2 satu cowok. Dan beberapa waktu kemudian, dia pindah sekolah, punya pacar dari sekolah yang sama, dan nggak lama setelah cewek itu bersekolah di sekolahnya yang baru, sang cowok yang dari masa lalu ternyata pindah di sekolah itu juga. Lupa deh kenapa si cowok masa lalu itu jadi sekolah disitu juga. Cerpen yang ini lebih concern ke cinta segitiga, saat sang cewek punya pacar tapi masih dibayang-bayangi cowok dari masa lalunya yang udah bikin dia sakit hati.

Cerpenku yang ketiga bercerita tentang seorang anak yang bercita-cita menjadi penulis, tapi sang ayah tidak mengijinkan, karena sang ayah lebih menginginkan anaknya menjadi pemain biola proofesional. Obsesi ayahnya disebabkan karena keluarga mereka, turun-temurun, adalah musisi. Dan kegiatan menulis yang dilakukan si anak itu mengganggu aktivitas saat bermain biola.

Cerpenku yang keempat. Seorang kakak, sudah yatim piatu, yang menggantungkan hidupnya pada warisan dan asuransi orang tuanya. Adiknya yang masih SD terkena penyakit langka, adiknya sering sakit kepala, tapi tidak diketahui bukan sakit kepala. Penyakit adiknya itu belum ada obatnya, obat yang diberikan oleh dokter hanya untuk meringankan sakit kepalanya aja. Tapi semakin lama, sakit kepala adiknya klo kambuh, malah tambah parah, tambah lebih menyakitkan, yang bisa dilakukan dokter hanya menambahkan dosis yang ada di obat adiknya.

Klo untuk puisi, udah banyak banget, sampe lupa klo harus diurutin satu-satu. Tapi puisiku yang pertama ku tulis pas kelas 1 SMP, puisinya tentang ibu. Setelah menulis puisi itu, aku jadi sering nulis puisi. Semua yang aku alami bisa kutuangkan ke dalam puisi dengan bahasa2 puitis. Jadi, orang2 yang baca, nggak tau arti sebenernya dari puisi-puisi ku itu. Tapi selama kuliah, aku baru nulis puisi 2 kali. Yang pertama waktu semester dua dan yang kedua ku tulis beberapa minggu yang lalu. Itu lhooo,,puisi yang ada di postinganku yang judulnya "Ramadhan, Kangen Rumah, dan Puisi"

Oiya,,klo untuk novel, aku cuma nulis sekali, itu pun nggak selesai. Judulnya, "Soledad". Ceritanya tentang seorang cewek yang bernama Soledad mencurigai kakak laki-lakinya telah membunuh ayahnya. Rasa curiga itu timbul karena tindakan kakaknya yang terkesan membenci Soledad jika masih mengingat mendiang ayahnya. Akhirnya udah ada, masih di kepalaku tapinya. Dan buku yang ku pake buat tulis novel itu, entahlah sudah ada dimana.

Ehh,,,bentar dehh. Aku pernah nulis novel juga, iya bener, tapi tetep aja, nggak selesai. dan bukunya sudah diketahui keberadaannya. Novel yang kedua ini (yang sempat terlupakan untuk beberapa saat) judulnya "Misteri Seribu Cermin". Tapi sayangnya aku lupa sinopsisnya secara rinci gimana, tapi cermin itu ada di kamar sang cewek yang aku lupa namanya. Dan ternyata cermin itu menyimpan seribu misteri yang sering mangganggu kehidupan sang cewek.

Huwaaaa..udah banyak juga hasil karyaku, tapi pembacanya yaaa cuma teman2 sekelasku aja. Nggak pernah ku publish kemana-mana. Haruskah aku mem-publishnya??

Tapi sebenernya, masih banyak ide cerita yang ada di kepalaku, sayangnya aku nggak tau lagi gimana cara menuangkannya menjadi tulisan di atas selembar kertas. Entahlah karena faktor apa.

Udah ahhh...

See you in another post!! ^^

Senin, 30 Juli 2012

Quote-ku untuk selamanya

Ada satu quote yang tak pernah tergantikan oleh quote manapun di dunia ini, bagi aku..

Ranting muda akan lurus jika kau luruskan,
sementara kayu tua tidak mungkin lagi kau bengkokkan
Aku menemukan quote itu dari sebuah buku yang membahas tentang seks untuk remaja, tapi disini aku tidak akan membahasa tentang judul bukunya.

Saat pertama kali membacanya, aku lupa waktu itu udah umur berapa, aku langsung nanya mama apa maksud dari quote itu. Kenapa ranting muda harus diluruskan dan kayu tua tidak boleh dibengkokkan. Dengan bahasanya yang sederhana, mama menjawab:

"Yaaa,,klo ranting muda kan masih bisa diluruskan,
kalo kayu tua dibengkokkan ya patah lahhh..."
Sedetik kemudian aku masih tertegun sambil memandangi quote itu. Sedikit informasi, di cover buku itu ada gambar seorang cewek bermuka arab, mengenakan kemeja dan jilbab yang tertiup oleh angin lembut. Cewek tersebut tersenyum dengan ceria ke arahku saat aku melihatnya. Pandanganku berganti-ganti memandangi cewek tersebut dan quote-nya.

Sampai akhirnya aku mengerti, hubungan antara judul buku, gaya si cewek, dan quote yang semuanya dicetak di cover buku. Luruskan lah diri selagi bisa sebelum semuanya terlambat dan akhirnya hanya ada dua pilihan: biarkan bengkok atau patahkan saja sekalian.

Kamis, 26 Juli 2012

Dulunya nakaaaaall banget...

Asslamu'alaikum...

Selamat sore semuanyaaaaa...

Sebenernya udah adzan ashar lhoooo, jadi mari kita persingkat proses penulisan post ini.

Kurang lebih dua puluh tahun yang lalu, tanggal 21 April, telah lahir seorang anak perempuan dari seorang wanita yang cantik dan lelaki yang ganteng, anak itu diberi nama Radhina Yazid Wakid, dan biasanya dipanggil Dhina.


Lihatlah foto diatas, klo nggak salah itu foto si anak perempuan saat berumur 4 tahun (klo nggak salah yaa).
Anak perempuan ini termasuk anak yang nggak suka diatur-atur, klo dimarahin, bukannya jera malah melakukan kenakalan yang lain, dan akan kena marah lagi.

Anak ini saat umur segitu nggak suka gelap, mau tidur sepulas apapun klo tiba-tiba mati lampu trus kamarnya gelap total, pasti langsung kebangun dan teriak-teriak manggil mamanya.

Anak ini sampai berumur sekitar 10 tahun kelihatan kuruuuuusss banget. Mau makan sebanyak apapun, nggak ngaruh pokoknya.

Anak ini, waktu umur segitu, sukaaaaa banget sama nasi goreng. Klo mamanya masak nasi goreng, dia pasti sampe makan 5 piring!!

Anak ini suka banget ngikutin segala macam yang dilakuin kakaknya yang lebih tua setahun dari dia. Trus egois banget, suka minta hal-hal yang aneh, sampe pernah nangis-nangis karena pingin ngambil mainan kakaknya karena menurut dia mainannya sendiri nggak begitu bagus.

Anak ini hobi banget nyanyi di depan kaca di kamarnya lengkap dengan gaya-gaya dari penyanyi asli. Saking sukanya nyanyi, sampe-sampe puisi yang dari majalah Bobo dibikin jadi lagu ama dia.

Anak ini begitu udah punya adek yang lebih muda 4 tahun dari dia, nggak pernah bisa dijadiin kakak yang baik deh. Sukanya nge-bully adeknya. Gara-gara sebel sama temen di sekolah, begitu nyampe rumah, langsung marahin adeknya. Selalu mencari-cari masalah dan ujung-ujungnya nyalahin adeknya.

Anak ini sekarang udah berumur 20 tahun. Klo dia mengingat2 masa kecilnya yang kelewat nakal, dia suka ketawa sendiri dan merasa bangga pas nyeritain ke orang lain termasuk nulis di blog-nya sendiri.

Begitulah penggalan cerita tentang anak perempuan yang masa kecilnya nakal banget. Hmmm..mungkin sampe sekarang masih agak-agak nakal.

See you later...

*sholat ashar ahhhh

Rabu, 25 Juli 2012

Pemerintah (kaya'nya) harus ngikutin Korea

Annyeong Haseyooooooo...

Suatu hari, aku membaca berita tentang seorang artis korea yang bunuh diri dengan alasan telah dilecehkan oleh 31 direktur, entahlah direktur apa. Di berita itu juga disebutkan bahwa para direktur yang tertangkap dihukum secara sosial, seperti mengurus para manula di panti jompo atau membantu anak-anak menyeberang jalan raya.

Dari sini aku berpikir, di Indonesia ini siapa sih yang nggak tau K-Pop?? Semuanya pasti tau kan, terlepas mo suka ato nggak. Banyak orang Indonesia yang menyukai sesuatu berbau Korea mengikuti gaya rambut orang Korea, sudah banyak juga salon-salon yang menawarkan pemotongan rambut dengan model seperti artis-artis korea. Bahasa juga diikutin, sampe2 klo senang, sedih, bingung, panik, nyapa temen, pake bahasa Korea. Yang lebih lagi, ampe ada kontes khusus dance cover lagu-lagu Korea...ckckckckc...

Tapi disamping itu semua, kenapa peraturan pemerintahan Korea nggak ada yang ngikutin. Seperti yang aku udah singgung dari berita yang pernah ku baca, kenapa sistem di Indonesia tidak seperti itu. Bukan bunuh dirinya, tapi hukuman yang diberikan kepada tersangka dari pelecehan terhadap artis itu.

Bayangin aja, klo koruptor-koruptor Indonesia dikasih hukuman nyapu jalan mungkin, atau kaya' di Korea juga, ikut ngurusin manula2 di panti jompo. Menurutku sih hukuman itu lebih terasa efeknya, karena pejabat mana yang mau nyapu jalan coba? Mereka pasti malu, jadi mereka mending nggak usah jadi koruptor.

Selama ini, para koruptor dihukum di taruh di penjara, penjaranya mewah pula, sampe ada AC sama fasilitas kaya' di salon gitu. Yahhhh,,,gimana mereka pada mo jera, masuk penjara udah nggak pada malu juga, muka udah dilapisin topeng yang tebeeeeelllll banget. Jadi tambah keras tuh hati nurani buat nggak korup.

Coba seandainya, para koruptor itu jangan dimasukin penjara deh, dibuang aja tuh negeri antah-berantah, di pulau apaaaa gitu, yang masih bener-bener primitif, yang nyalain api musti pake batu, yang nggak ada listrik sama sekali, klo makan harus berburu hewan dulu, ato manjat pohon dulu. Yakin deh, bakal berkesan banget tuh daripada dimasukin di penjara yang ada salonnya.

Nggak ada salahnya kita ngikutin budaya Korea klo emang arahnya positif. Ato bagi yang pada suka Korea, tularin deh ke koruptor-koruptor berdasi di Indonesia, jadi mereka tergerak gitu hatinya buat bikin hukuman yang kreatif, asyik, dan (Insyallah) bikin jera..

Ddo Mannayooooo..

Minggu, 22 Juli 2012

Ramadhan, Kangen Rumah, dan Puisi


Baiklah,,kita mulai!!

Ini blog entahlah udah berapa bulan nggak diapa2in. mungkin klo ini benda padat trus disimpen di kulkas, udah lumutan pasti... Tapi berhubung ini benda maya,jadi nggak mungkin lumutan!


Semua tulisan ini berawal pada hari jumat,saya termasuk golongan yang mulai puasa pada tgl 19 Juli. Dan pada hari itu juga,tiba2 kangeeeeennn banget sama rumah. Kangen sama suasana ramadhan disana, kangen sama takjil2 bikinan mama, kangen bagaimana hebohnya di rumah klo udah mo masuk waktu berbuka. 

Aba' yg lagi ngaji, Mama yg sibuk masak, aku yg kadang lagi mandi, kakak yg sibuk beraktivitas ama adek2 keciku, ajil yg sibuk (biasanya sih) milih warna anting yg cocok sama baju yang lagi dia pake, adek2 kecilku yg (emang selalu) pingin ikut sibuk di dapur. 

Tapi tahun ini, aku terpaksa menjalani bulan Ramadhan di Jakarta, karena kewajiban menjalani program magang selama 2 bulan. Sebenarnya sebelum ini udah pernah sih Ramadhan di Jakarta, tapi waktu itu pas tahun 2009 dan waktu masih di pertengahan semester 1.  

Klo udah urusan kangen, aku emang selalu galau. Selalu jadi nggak menentu gitu perasaannya. Entahlah, jadi pingin apa yaaaaa... Pingin sesuatu yang terasa dekat tapi untuk mendapatkannya nggak begitu mudah, karena sebenernya jauuuuuuhhh banget. Ada yg bilang sih "Resiko kampung halaman jauh" Yahhhh,,terserah lah apa sebuatannya.
Hmmm,,satu kata deh, Sedih. Sedih karena kangen sama kampung halaman tapi nggak bisa kesana,dan nggak bisa kesana sampe lebaran. Untuk kedua kalinya, lebaran tanpa orang tua. Udah lahhh,,,itu masih lama, Ramadhan dulu nih yang dipikirin.  

Dan pada hari jumat itu tiba-tiba kepikiran buat nulis puisi, dan tiba2 juga dapat inspirasi kata2 yang, yahhhhhh lumayan lah yaaaa.... Tapi,nggak ada hubungannya sama Ramadhan,hari jumat, dan segala macam itu. Yaudah, ini dia puisinya, silahkan disimak: 

Terkadang semuanya menjadi kabur  
Terkadang semuanya menjadi jelas 
Sangat jelas malah 
Tak ada yang terpendam 
Tak ada yang tersembunyi 
Hanya saja beberapa hal tak dapat keluar dengan mudahnya 
Dua puluh enam huruf tak dapat mengungkapkan perasaaan 
Dua puluh enam huruf tak dapat menjelaskan kegelisahan 
Akankah ada suatu saat nanti semuanya menjadi begitu mudah diresapi 
Begitu mudah dimengerti 
Akankah saat itu datang sebelum semuanya kembali seperti semula 
Permulaan yang membuat segalanya menjadi lebih berbeda 
Permulaan yang terkadang menjadi kenangan 
Mungkin tak semua harus dikatakan disini 
Tapi akan selalu ada secercah kemungkinan diantara sekian banyak ketidakpastian  
Percayalah 

Nggak usah dipikirin deh maksudnya apa, yang nulis aja (aku maksudnya) belum nemu judul yang pas. Hehe